Sunday 14 May 2017

DIMANA PANCASILA?








Saudara – saudara sekalian barangkali dalam kalangan kita sekarang ini, tidak ada seseorang yang lebih terharu hatinya dari pada saya. Terharu karena ingat kepada perjuangan dan penderitaan seluruh Rakyat dan para Pahlawan terdahulu yang rela mengorbankan NYAWA dan DARAH mereka hanya untuk kemerdekaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila yang didalam perjuangannya selalu didasarkan kepada persatuan bangsa, sebab sulit sekali saudara - saudara, pemersatuan rakyat Indonesia itu jikalau tidak didasarkan atas Pancasila, alangkah banyak macam agama di sini, aliran pikiran, macam golongan dan berbagai macam suku di sini, bagaimana mempersatukan aliran, suku-suku, agama-agama dan lain-lain sebagainya itu, jikalau tidak diberikan satu dasar yang mereka bersama-sama bisa berpijak di atasnya. Dan itulah saudara-saudara, PANCASILA. sekarang dimana pancasila itu? Yang dulu kita agung – agungkan bahwa pancasila adalah falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Oh ternyata pancasila sekarang hanya menjadi pajangan yang dibingkai lalu dibiarkan begitu saja, yang seharusnya Pancasila ada dalam hati saudara – saudara sekalian dan sudah mendarah daging sampai tidak seorang pun yang bisa merendahkan bahkan mengotori, jikalau saudara – saudara tahu banyak sekali pihak yang mengatasnamakan pancasila hanya karena ingin menduduki suatu jabatan, mendapatkan kekuasaan tapi kenyataannya mereka lebih mementingkan golongannya, lebih mementingkan partainya, dan lebih mementingkan kepentingan pribadinya.
Saudara – saudara sekalian lihatlah apa yang sudah terjadi di negeri tercinta ini, tidak sedikit bahkan hampir sampai 90% bangsa ini lupa makna dari pancasila, sudah jauh dari pancasila bahkan banyak yang sudah menghianati Pancasila, contoh yang paling sederhana kita lihat sekarang kenyataannya orang – orang sering mengadu domba dalam momen pilkada dengan dalih AGAMA, kita harus ingat apa yang telah dikatakan oleh Presiden Soekarno bahwa”… jangan kau kencingi pengorbanan mereka dengan menjual sentimen muslim - non muslim, pribumi - non pribumi di PILKADA. negara ini bukan milik satu AGAMA atau ETNIS saja….” Sudah sangat jelas saudara – saudara sekalian, kita lihat bersama pilkada DKI Jakarta kemarin menjadi tolak ukur bahwa kita sudah terlalu jauh dari Pancasila, mari kita renungkan bersama teruntuk seluruh bangsa Indonesia dimanapun Kalian berada, apakah kita sudah berterimakasih kepada seluruh jasa – jasa pahlawan yang telah berjuang untuk Kemerdekaan Republik ini? Apakah kita sudah berterimakasih kepada bumi pertiwi yang disitu kalian tinggal, mencari nafkah, dan disitu pula kita akan di kembalikan ketanah? Saya mengajak kepada sauadara – saudara sekalian marilah kita jaga apa yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu, marilah kita bersama – sama kembali kepada PANCASILA sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia, tanamkan itu didalam hati kita semua.
“…jangan pernah melupan sejarah….” (Ir. Soekarno)
Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan
Bangsa yang besar. #R.A

0 comments:

Post a Comment