Sunday 14 May 2017

KAMI BUKAN MENGELUH, TAPI KAMI BERPIKIR.

.


Malang sekali nasib kami sebagai rakyat, bukan kesejahtraan yang kami dapat malah kami selalu
dipertontonkan kepada sifat kerakusan dan ketamakan manusia, mulai dari korupsi, kisruh kepentingan,
dagelan politik, perusakan alam, kesenjangan social - ekonomi (kemiskinan bahkan kelaparan) dan
berbagai sorotan yg membuat miris. Adakah kami dipedulikan? Kami hanya takut Alam mulai Murka.
Hukum berlaku atas nama negara, tapi hukum pun masih pandang bulu terhadap isi negara ini
sendiri. Mereka yang punya uang bisa punya kuasa, yang tidak punya uang nasibnya bagaimana? teriakan
akan tegaknya KEADILAN terdengar dari setiap sudut negara, tapi KEADILAN itu pun masih jauh
penerapan dan penegakannya dari maksud kata KEADILAN itu sendiri. Kemiskinan, gelandangan dan
pengemis yang berkeliaran, rakyat yang makan nasi aking, penggusuran di-mana-mana, berbanding
terbalik dengan Setiap sudut kalian bangun gedung – gedung dan kalian bilang itu pembangunan. Kalian
bilang itu untuk rakyat tapi apa nyatanya, Kalian menyingkirkan semua fasilitas dan rumah - rumah
rakyat demi gedung yang kau katakan pembangunan, mall-mall sebagai ajang pamer gengsi, apakah ini
yang dinamakan keadilan? apakah keadilan itu sudah terpenuhi? atau-kah kami yang salah mengartikan
arti yang sebenar-nya dari keadilan sosial? Sedangkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
adalah Tujuan Dari Pancasila.
Penguasa kami bukan kejam, hanya saja tidak mempedulikan kami yang malang ini. Lihatlah
rakyat yang malang ini, jangan hanya melihat kiri-kananmu yang sama-sama ‘enak’ di atas sana. Tanpa
kami kalian bukan apa-apa, kalian hanya rakyat biasa seperti hal-nya kami. Rakyat butuh perhatian bukan
rayuan, rakyat butuh kepedulian bukan omongan, rakyat butuh keadilan bukan sogokan, rakyat butuh
tanggung jawabmu sebagai pemimpin, dan rakyat butuh kebijaksanaanmu. Kami ini hanya rakyat yang
butuh pemimpin hebat, bukan yang hanya sekedar menjabat, Lihatlah kami jika kalian berjalan melewati
setiap sisi jalan, ingatlah suara kami yang tertuju atas nama kalian, ingatlah bagaimana janji manis kalian
terucap indah di pendengaran kami, dan ketahuilah bahwa segala harapan rakyat ini dipercayakan kepada
kalian. Lihatlah kami masih menanti janji kalian, bukan menantikan aksi korupsi kalian. Rakyat ini masih
susah mencari makan, tetapi kalian menanggapinya sebagai candaan.
Tunjukkan keadilan jika kalian masih punya sisi kemanusiaan, yang selalu diharapkan oleh
orang-orang yang berTuhan ini. Kami memang rakyat kecil, tapi pengaruh kami besar. Tanpa kami kalian
itu hanya bagian kecil dari rakyat. Tanpa kami kalian tidak akan pernah bisa duduk menikmati kekuasaan
dan kejayaan di atas kursi yang mahal itu. Suara rakyat adalah bisikan Tuhan untuk kalian para
pemimpin, karena Tuhan telah mempercayakan kami kepada kalian sebagai pemimpin kami. Jangan
ingkari sumpahmu, jangan ingkari janji-janjimu, dan jangan biarkan sumpah-sumpahmu menjadi hanya
sekedar sampah bagi kami rakyat yang malang ini.
Bangunlah kaum yang terhina, bangunlah kaum yang lapar, bangunlah kaum yang susah,
kehendak yang mulia dalam dunia senantiasa bertambah besar, kami rakyat sadar – sadar, dunia sudah
berganti rupa untuk kemenangan kami, perjuangan penghabisan kumpullah melawan, rakyat bersatu
takbisa dikalahkan…!!!
Bangsa Yang Besar #R.A

0 comments:

Post a Comment